Welcome to my blog site

Bentuk kata - kata serapan

Inilah bahasa Indonesia yang benar
Inilah bahasa Indonesia yang benar
Pakar Bahasa Indonesia J.S BADUDU

Dalam bahasa Indonesia dewasa ini ada kata telusur, menelusuri, ditelusuri. Menelusuri pantai artinya "berjalan sepanjang pantai" atau kalau perhau berlayar, berarti "berlayar sepanjang pantai dekat daratan". Menelusuri perkara berarti "menyelidiki perkara dari awal". kata telusur berasal dari bahasa jawa tlusur. Anda perhatikan gugus konsonan /tl/ pada awal kata itu. kata - kata dari bahasa daerah diperlakukan seperti kata - kata asli bahasa indonesia. karena dalam bahasa Indonesia asli tidak terdapat gugus konsonan di awal kata, maka diberi bunyi antara /e/ pada /tl/ sehingga menjadi /tel/, telusuri.

Berdasarkan contoh diatas ini, kata -akata seperti trap juga dijadikan terap. Kata pembentukan menerapkan, penerapan. Jadi, bentuk mentrapkan atau mengetrapkan, dan pengetrapan bukanlah bentuk - bentuk yang benar. Dalam kamus BI pun tidak terdapat entri trap. Yang ada ialah terap. 

Kata lain dari bahasa jawa trampil dalam Kamus BI dijadikan terampil. Jadi, bentukannya dengan imbuhan menjadi menerampilkan, Keterampilan. terampil mengerjakan sesuatu artinya "cekatan dan dengan mudah mengerjakan sesuatu dan hasilnya baik".

Penyisipan bunyi /e/ diantara gugus konsonan pada awal kata seperti itu tidak diberlakukan pada umumnya kata yang berasal dari bahasa asing. Itu sebabnya praktik bukan peraktik (dulu dieja sebagai praktek), struktur tidak dijadikan setruktur. Kata - kata dasar dengan gugus konsonan seperti itu bila diberi awalan meN-, tidak terjadi peluluhan fonem awal. Jadi, mempraktikan, menstrukturkan, bukan memraktikan, menyetrukturkan.

Ada pertanyaan dari peminat bahasa. mengapa kata kaji yang diberi awalan meng- tidak mengalami peluluhan fonem awal? mengapa kata itu sekarang ditulis atau diucapkan mengkaji? Dalam KUBI poerwadarminta, di bawah entri kaji ada anak entri mengaji. Artinya ,
  • mendaras; membaca Quran
  • belajar, memperlajari; mengaji agama, ilmu tasawuf
  • memeriksa, menyelidiki memepertimbangkan, menguji; mengaji baik buruk suatu perkara 
Alasan mengapa kata mengaji dijadikan orang mengkaji yaitu bentukan yang menyalahi kaidah, sebagai berikut : Pertama, kata mengaji selalu cenderung membawa pikiran orang pada hal membaca Quran. kalau dikatakan Aminah sedang mengaji, pikiran orang selalu tertuju pada pekerjaan membaca atau mendaras Quran. Oleh karena itu, untuk pengertian mempelajari, menyelidiki, mendalami, menimbang - nimbang dengan seksama orang membuat bentuk lain yaitu mengkaji. kedua, bentuk mengkaji sudah lama digunakan di Malaysia. karena ada kerja sama secar sama baik di Malaysia maupun di Indonesi, kita di Indonesia pun lalu menerima bentuk mengkaji itu walaupun sebelumnya kita menggunakan bentuk mengaji (dengan beberapa macam arti).

Sekarang masalah lain. mengapa lebih banyak digunakan bentuk - bentuk seperti mentolerir, menteror, mengkomunikasikan,mengkombinasikan. yaitu bentuk - bentuk dengan meng- yang tidak meluluhkan fonem awal /t/ dan /k/  yang seharusnya luluh? jawabanya sebagai berikut. 

Pada umumnya kata-kata asing kita perlakukan secara khusus. Dalam hal ini, fonem awalnya, makna kata itu menjadi agak terganggu. Perhatikanlah bentuk teror yang menjadi meneror. Pada bentukan meneror kata dasarnya teror tidak menonjol, membuat pengertiannya agak kabur. begitu juga menolerir. Pada dua bentuk berikutnya, mungkin karena ucapkan mengkomunikasikan dan mengkombinasikan. Agak sukar, bukan? 

Namun, bagaimanapun juga alasan - alasan di atas dapat saja dikesampingkan kalau kita memang mau bertaat asas pada kaidah. menyita, mengontrak, memotret, menyukseskan. karena sudah ditetapkan demikian dan dipakai, lama - kelamaan rasa janggal itu menjadi hilang.

Sikap yang baik memang memperlakukan kata - kata asing sama dengan kata - kata asli bahasa Indonesia. Kalau kita mau, kita akan menjadi terbiasa dengan sendirinya rasa janggal akan hilang.

Bahasa Indonesia sedang memantapkan dirinya. satu waktu semua akan menjadi mantap dan pasti. Semuanya bergantung kepada kesepakatan kita dan kepatuhan kita pada hal - hal yang sudah kita putuskan bersama .
Labels: Serba Serbi, Tips

Thanks for reading Bentuk kata - kata serapan. Please share...!

0 Comment for "Bentuk kata - kata serapan"

Back To Top